Minggu, 08 Februari 2009

pendidikan itu penting

Begitu pentingnya pendidikan bagi saya, dan juga bagi kita semua,sehingga saya mengajak teman-teman untuk selalu berusaha agar bisa belajar apapun dari sekitar kita. Ya, bukankah pernah Rasulullah SAW bersabda – carilah ilmu walau hingga ke negeri China – tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat dan sabda Rasulullah SAW lainnya yang berkaitan dengan ilmu...Lantas seorang teman pernah mengajukan pertanyaan, untuk apa sih terus belajar dan menuntut ilmu? Apakah untuk mencari pekerjaan yang lebih baik? Atau untuk apa...?Apalagi ketika masih di desa, saya dulu sering mendengarkan kata-kata dari keluarga... wanita menuntut ilmu tinggi-tinggi untuk apa, toh akhirnya juga akan ke dapur juga dan menjadi ibu rumah tangga.Terkadang saya sedih akan pemahaman yang begitu sempit mengenai mencari ilmu ini, apalagi orang tua saya juga berpendapat demikian. Namun, saya tidak mau menyerah – meskipun dengan hasil kerja saya yang pas-pasan dan mungkin lebih banyak kurangnya – selalu saya anggarkan untuk membeli buku-buku motivasi Islami dan buku-buku Islam atau lainnya yang bisa menambah pemahaman dan pengetahuan saya.Sedari kecil ayah (angkat) saya selalu berusaha agar saya rajin membaca dan berusaha menyediakan perpustakaan untuk saya. Saya harus bisa menyelesaikan bacaan, mulai dari sejarah, dongeng, hikayat, hingga yang bertema-tema berat dan semuanya ada di kolong tempat tidur saya – penuh dan tidak terhitung jumlahnya karena ada ratusan lebih. Ada yang hilang terpinjam dan juga berdebu, karena waktu itu tidak ada lemari khusus untuk menyimpan buku-buku tersebut.Selama kurun waktu yang tidak sedikit, saya masih mengandalkan buku-buku untuk saya pelajari – tetapi begitu mengenal komputer dan internet, saya mulai bisa lebih luas lagi menambah pengetahuan – alhamdulillah, semoga informasi teknologi selalu bisa dipergunakan dengan baik.Lantas beberapa waktu lalu, seorang teman memberikan kabar gembira untuk beasiswa pendidikan, subhanallah... semoga demikian, dan mereka semuanya mendapatkan rizki yang lebih lagi dari Allah SWT, karena saya tiada dapat berbalas. Meski usia sudah kian bertambah, semoga tidak hilang semangat untuk terus belajar... InsyaAllah.Selama ini untuk menunjang pengetahuan dan juga agar otak saya tidak mandeg, saya memberikan kursus privat untuk anak-anak SD hingga SMP dalam beberapa bidang mata pelajaran, tetapi khususnya adalah Bahasa Inggris dasar pada mereka.Alhamdulillah, beberapa waktu ini bertambah banyak dan dibuat kelas oleh teman saya (anak-anak di kampung). Kami tak memungut biaya dari mereka, asalkan mereka mau belajar dan tidak malas menuntut ilmu – hal tersebut sudah merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami terhadap pembentukan generasi ke depan yang cinta ilmu dengan tetap memberikan pengetahuan agama yang penting bagi mereka. Bahkan kami setiap hari sholat Isya’ berjama’ah, kebetulan jadwal mengajar untuk mereka adalah jam 19.00 – 21.00 WITA – hal tersebut tidak lain adalah karena kesibukan kami, juga karena mereka sendiri pulang sekolah di sore hari.Namun terkadang orang tua mereka memaksa kami untuk menerima hadiah dari mereka, terkadang berbentuk uang dan juga hal lainnya. Dan hal itu oleh teman saya dibelikan keperluan les, seperti alat-alat tulis dan lainnya yang berkaitan dengan les. Dan mereka sangat semangat sekali dan merasa betah (bahkan ada yang tidak mau pulang). Jika ada nilai mereka yang bagus mereka mendapatkan hadiah untuk penyemangat belajar mereka.Ya, suatu waktu... di masa yang akan datang, semoga akan ada pendidikan yang lebih baik bagi mereka – lebih dari sekedar pengajaran yang kami berikan sekarang ini. Pendidikan dari kecil kepada mereka akan membentuk hal yang baik ketika mereka telah dewasa nanti, dan semoga hal ini selalu kita terapkan dalam diri kita.Belajar tidak harus di bangku sekolah atau kuliah saja, bukan? Dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun kita selalu belajar. Tentang sekitar kita, dalam kehidupan kita yang kita jalani... semuanya sekali lagi, mengandung hikmah dan pelajaran tiada henti.Jadi, ayo kita teruskan perjuangan dalam pendidikan... tak boleh putus asa atau putus semangat.Untuk beribadah pun kita juga memerlukan ilmu, untuk berkomunikasi dengan orang lain pun kita perlukan ilmunya, dalam hal sekecil apapun itu... kita perlukan ilmunya dan semoga juga bisa membaginya dengan yang lain... InsyaAllah.

pentingnya pendidikan

Pendidikan dapat diperoleh dengan berbagai cara terlebih lagi semakin mendukungnya perkembangan alat-alat elektronika sekarang ini. Dengan mudah kita beroleh informasi tentang perkembangan zaman baik dari belahan bumi barat terlebih lagi dari negara tetangga. Ilmu pengetahuan, keterampilan, pendidikan merupakan unsur dasar yang menentukan kecekatan seseorang berpikir tentang dirinya dan lingkungannya. Seseorang yang mampu mengubah dirinya menjadi lebih baik diharapkan mampu mengubah keluarganya, kelak mengubah daerahnya dan kemudian mengubah negaranya serta mengubah dunia dimana dia hidup. Seperti puisi seorang suster yang sangat mengharapkan terciptanya kedamaian di muka bumi ini. Seseorang memiliki eksistensi tentang arti penting dirinya dan kehidupan yang diberikan Tuhan bagi dia dan sangat disayangkan jika itu berbuah dalam kesiasiaan. Jika kita melirik sebentar ke negara-negara di Barat, mereka memberi perhatian penting terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan keterampilan sebab hal itu bagi mereka merupakan asset, modal utama untuk boleh andil bersaing dengan yang lain. Misalnya saja, negara USA dengan penemuan-penemuan baru di bidang IPTEK, yang dapat dijadikan sebagai "nilai jual" ke negara lain tanpa menghilangkan keoriginalan penemuan awal yang mereka lakukan. Mereka tidak segan-segan harus mengeluarkan berjuta dolar untuk merealisasikan penemuan mereka. Kita sebagai warga negara Indonesia tidak menuntut seperti itu di negara kita sebab melihat kondisi pendidikan masih jauh perlu pembenahan di berbagai bidang pendidikan. Sekalipun demikian realitanya, bukan berarti kita hanya berpangku tangan saja dan menonton berharap dari negara lain yang akhirnya di era free trade ini kita tidak lagi mampu maju untuk memberdayakan diri agar layak bersaing dan layak jual. Kita boleh bermimpi tapi hati-hati jangan menjadi pemimpi. Secara ruang lingkup yang sempit di kawasan Negara kita sendiri masih ada yang tertinggal, tidak mampu baca dan tulis. Hal ini merupakan suatu kekhawatiran yang sangat sulit untuk diberantas jika kita masih berkutat pada pemahaman yang primitif atau sedikit lebih maju namun sekedar tekhnis saja. Memandang keluar dan melihat keterbukaan dalam dunia globalisasi, menjadikan peranan pendidikan sangat vital untuk jadi penentu sebab dunia pendidikan mampu memotivasi terciptanya tekhnologi yang bisa diadaptasi, diimitasi bahkan disebarkan dengan cara yang cepat dan mudah. Yang kemudian hal tersebut dapat mendukung laju perkembangan suatu Negara. Saat ini kita ditantang untuk belajar dan belajar sebab semakin kita tahu justru semakin banyak yang kita tidak tahu. Perkembangan bukan hitungan hari tetapi sudah bertolak ukur dengan hitungan detik. Dari waktu detik ke detik berikutnya sudah menghasilkan berbagai daya kreasi penemuan-penemuan di berbagai bidang. Mengingat hal itu, maka mari kita memanfaatkan kesempatan yang tersedia, bukan kesempatan yang memanfaatkan kita. Sebab saat ini telah dinyatakan dalam prakteknya bahwa manusia adalah subyeknya dan kualitasnya adalah kunci, bukan soal kuantitas lagi. Kata bijak dari seorang berkebangsaan China yang menyatakan: Give a man a fish And you will feed him for a meal But Teach a man how to fish And you will feed him for life Kata bijak yang sangat menggugah kita yang mempunyai arti "berikan pada seseorang seekor ikan maka kamu memberi dia hanya sekali makan tapi ajarilah seseorang untuk memancing maka kamu telah memberi dia makan seumur hidupnya." Suatu ungkapan yang boleh diberi acungan jempol. Dalam ungkapan itu tersimpan makna yang ingin disampaikan adalah manusiakan manusia agar ia menjadi manusia, berdayakan, didik, latih, beri keterampilan agar kelak dia yang memberdayakan dan bertanggungjawab pada dirinya, kehidupannya serta masa depannya. Kaum muda adalah pemegang kunci di setiap daerah, pemuda adalah penerus bangsa. Adalah realita yang harus kita akui bahwa pemuda-pemuda bangsa kita, sebelum maju bersaing sudah hampir kalah bersaing, tetapi tidak ada kata terlambat, sekarang juga mari semua kita perlengkapi anak-anak, diri kita untuk menjadi manusia-manusia kunci sebagai langkah menuju manusia yang siap pakai dan mempunyai daya kreatif tinggi serta bernilai jual yang layak di dunia Internasional. Tidak mudah tapi kita mampu. Mari kita buktikan kepada dunia bahwa kita sebagai anak bangsa sanggup berkreasi di kancah dunia.